Minggu, 05 Juli 2015

Bacaan Injil dan Renungan: Matius 9:18-26; Senin, 6 Juli 2015



Mat 9:18Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."

Mat 9:19Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.

Mat 9:20Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.

Mat 9:21Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

Mat 9:22Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.

Mat 9:23Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut,

Mat 9:24berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia.

Mat 9:25Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu.

Mat 9:26Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.



RENUNGAN
Ada dua teladan iman yang bisa kita renungkan berangkat dari teks Injil Matius ini yaitu iman dari kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan. Teladan yang pertama, iman kepala rumah ibadat. Ketika mendapati anak yang dikasihinya meninggal, ia berlari kepada Yesus, sumber kehidupan. Ia tidak peduli dengan nyanyian penuh duka dari orang –orang meniup seruling dan para pengunjung yang datang melayat, ia tidak larut dalam duka cita, tetapi imannya menggerakannya untuk datang kepada sumber penghiburan sejati, Yesus. Saat ia sujud menyembah di hadapan Yesus, saat itu ia mendapatkan penghiburan.

Teladan iman yang kedua, ada pada wanita yang sakit pendarahan. Dalam kepadatan manusia yang berdesak-desakan untuk melihat Yesus, wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun ini mendekati dan menjamah YESUS dengan IMAN, saat itu juga ada kuasa yang keluar dari YESUS menyembuhkan si wanita ini. Sesuatu yang dia dengar tentang YESUS membangkitkan IMAN-nya dan membuatnya percaya bahwa YESUS sanggup menyembuhkan penyakitnya. Si wanita ini percaya terlebih dahulu pada kebaikan, kemurahan, dan kuasa YESUS, sebelum melihat mukjizat terjadi pada dirinya. Tubuhnya masih kesakitan ketika dia berkata, “Asal kujamah saja jubahNYA, aku akan sembuh,” tetapi dengan IMAN-nya dia percaya bahwa YESUS telah memberikan kesembuhan tersebut baginya. Sesaat jubah YESUS dipegangnya, kesembuhan terjadi.

Dengan cara yang sama TUHAN ingin Kita mempercayaiNYA. TUHAN ingin kita percaya kepada setiap janji dan perkataan yang telah diucapkanNYA. Tidak peduli seberapa buruk kondisi Kita hari ini atau seberapa jauh Kita telah meninggalkanNYA, di saat Kita percaya dengan IMAN Kita, dan mulai mendekat menyembah serta menjamah jubahNYA, Kita akan melihat sesuatu yang besar terjadi di dalam hidup Kita, sesuatu yang mengubah, memulihkan, dan menggerakan Kita. menjamah jubah Yesus, itu berarti kita bergerak mendekati Dia, tidak mungkin kita menyentuh jubah Yesus dari jauh tetapi harus dekat. Bergerak mendekati Yesus itu berarti kita membangun sebuah keintiman, membangun sebuah relasi dengan Yesus yang sanggup untuk menyembuhkan. menjamah jubah Yesus itu juga berarti kita menyadari kerapuhan dan keterbatasan diri kita sebagai seorang manusia di hadapan Tuhan yang Maha Besar. ketika kita menyadari siapa diri, menyadari kerapuhan dan keterbatasan yang ada dalam diri kita maka ketika itu kemahakuasaan dan kebesaran Tuhan akan mengangkat kita dan berkata, "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." mari kita selalu berusaha “mendekati” Yesus agar kita mampu menjamah jumbai jubah-nya, karena jarak antara setiap masalah kita dan solusinya, karena jarak antara kita dan Tuhan hanya sejauh lutut dan lantai. Amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar