Senin, 27 Juli 2015

Bacaan Injil dan Renungan: Matius 13:36-43, Selasa, 28 Juli 2015

Mat 13:36
Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang ilalang di ladang itu."
Mat 13:37
Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
Mat 13:38
ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan ilalang anak-anak si jahat.
Mat 13:39
Musuh yang menaburkan benih ilalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
Mat 13:40
Maka seperti ilalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
Mat 13:41
Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
Mat 13:42
Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Mat 13:43
Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

GANDUM YANG BAIK
Penginjil Matius dalam warta sabdanya yang kita renungkan bersama pada hari ini mengetengahkan tentang pola kehidupan di dunia. Pola kehidupan gandum dan pola keidupan iilalang. Gandum dianologikan sebagai kehidupan yang baik dan bermasa depan sedangkan iilalang dianalogikan sebagai hidup yang menyimpang dan tidak bermasa depan. Di dalam ladang yang sama tumbuh gandum dan ilalang. Karena keduanya tumbuh bersama-sama, maka sebelum masa menuai, ilalang yang mengganggu tumbuhnya gandum tidak boleh dicabut. Gandum dan ilalang dikondisikan tumbuh bersama-sama, tetapi pada masa menuai, keduanya tidak akan mendapatkan perlakuan yang sama. Yang akan dituai adalah gandum, sedangkan ilalang akan dikumpulkan untuk dibakar dalam api. Perumpamaan Yesus ini menekankan Kerajaan Sorga hubungan dengan akhir zaman.
Hal Kerajaan Sorga bagaikan seorang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Yesus menekankan bahwa yang ditaburkan adalah benih yang terpilih, berkualitas, dan akan memberikan hasil yang memuaskan. Gandum adalah jenis makanan yang penting bagi Israel dan sering melambangkan kebajikan atau pemeliharaan Allah. Tetapi musuh sang penabur mencuri kesempatan disaat semua orang tidur untuk menaburkan benih ilalang di antara benih yang baik itu. Iblis memang sengaja mengacaukan bahkan menggagalkan rencana Allah. Iblis memilih benih ilalang, karena pada awal pertumbuhannya sangat mirip dengan gandum. Bila keduanya tumbuh bersama, sangat sulit dibedakan. Yang pasti adalah gandum tetap tumbuh sebagai gandum dan ilalang tumbuh sebagai ilalang, tidak akan terjadi sebaliknya. Keduanya akan tampak jelas berbeda ketika musim menuai. Itulah sebabnya sang penabur melarang hamba-hambanya mencabut ilalang pada saat pertumbuhan, karena kemungkinan besar gandumnya pun ikut tercabut.
Dalam dunia ini, orang-orang benar hidup bersama-sama orang-orang yang menyesatkan dan yang melakukan kejahatan. Secara kasat mata sulit membedakan manakah yang sungguh-sungguh orang-orang benar dan yang sungguh-sungguh penyesat. Itulah sebabnya untuk sementara waktu sampai Kristus datang, para penyesat dan pembuat kejahatan dibiarkan hidup bersama orang-orang benar. Namun orang-orang benar harus bertahan sampai musim menuai dan akan muncul sebagai pemenang, bercahaya bagaikan matahari dalam Kerajaan Bapa. Apa yang harus kita buat? hendaknya kita mempertahankan kualitas gandum yang baik karena kita berasal dari benih yang baik. Akan menjadi percuma bila kita menyebut diri sebagai gandum di tangan penabur tetapi tidak menghasilkan apa-apa. Bila tidak menghasilkan apa-apa maka kita tidak beda dengan ilalang. Orang yang baik tidak akan menjadi lebih baik bila kebaikannya itu hanya untuk dirinya sendiri, Ia tidak beda dengan orang yang sesat dan melakukan kejahatan. Harus menjadi baik untuk orang lain dan dengan demikian kebaikan itu menyebar dan mempengaruhi yang lain untuk juga menjadi baik. Mari kita menjadi gandum yang baik karena penabur kita adalah yang Maha Baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar