Jumat, 03 Juli 2015

BACAAN INJIL DAN RENUNGAN: MATIUS 9:14-17; SABTU, 04 JULI 2015

Mat 9:14
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
Mat 9:15
Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Mat 9:16
Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
Mat 9:17
Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."

Renungan:
Bagi kita orang Kristiani, puasa artinya adalah tanda pertobatan, tanda penyangkalan diri, dan tanda kita mempersatukan sedikit pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib sebagai silih dosa kita dan demi mendoakan keselamatan dunia. Jadi puasa dan pantang bagi kita tak pernah terlepas dari doa. Dengan demikian, pantang dan puasa bagi kita orang Katolik merupakan latihan rohani yang mendekatkan diri pada Tuhan dan sesama, dan bukan untuk hal lain. Dengan mendekatkan dan menyatukan diri dengan Tuhan, maka kehendak-Nya menjadi kehendak kita. Dan karena kehendak Tuhan yang terutama adalah keselamatan dunia, maka melalui puasa dan pantang, kita diundang Tuhan untuk mengambil bagian dalam karya penyelamatan dunia,dengan cara yang paling sederhana, yaitu berdoa dan menyatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib.

Bacaan injil pada hari ini berbicara tentang puasa. Ada dua hal yang ditonjolkan oleh penginjil Matius bagi kita yaitu kain yang baru dan kantong kulit yang baru. Kantong kulit yang baru diperlukan karena kantong itu bebas dari semua bekas unsur fermentasi, mis. sel-sel ragi yang sudah matang. Apabila sari buah anggur yang baru dimasukkan ke dalam kantong kulit yang lama, maka sari buah itu akan lebih cepat meragi karena sudah ada sel-sel ragi di dalam kantong kulit yang lama itu. Fermentasi yang terjadi dengan demikian akan merusak baik sari anggur yang baru maupun kantong kulitnya (yang akan pecah karena tekanan proses peragian). Untuk menjaga agar sari buah anggur "tetap manis", maka sari buah tersebut harus dimasukkan ke dalam suatu wadah baru yang tertutup rapat-rapat. Demikian pun kain yang baru, akan menjadi cocok dan indah bila tidak ditambalkan ke kain yang usang.

Puasa hendaknya menghasilkan buah-buah yang manis yaitu pembaharuan diri melalui pertobatan, kehidupan doa yang tulus, berbagi dengan sesama. Bila ini belum dilakukan maka itu ibaratnya anggur yang baru disimpan dalam kantong yang lama, akan merusak kantong itu sendiri, akan merusak kehidupan itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar