Selasa, 28 Juli 2015

Bacaan Injil dan renungan, Lukas 10:38-42, Pesta Santa Martha, Luk 10:38-42

Luk 10:38
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
Luk 10:39
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
Luk 10:40
sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Luk 10:41
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
Luk 10:42
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

MARI DUDUK DI DEKAT KAKI YESUS
Injil yang kita renungkan bersama pada hari ini mengetengahkan kepada kita satu hal ini yaitu prioritas nilai. Pada ruang dan waktu tertentu hendaknya kita bisa mengutamakan mana yang hendaknya kita dahulukan. Mengapa? agar tidak salah porsi dan salah langkah. Banyak kali ada benturan kepentingan karena orang salah untuk menentukan prioritas nilai. Karena salah menentukan maka salah pula dalam memutuskan.
Kenal dan memiliki hubungan cukup dekat dengan Yesus tidak dengan sendirinya membuat orang tahu apa yang harus dilakukan terhadap Yesus. Kecenderungan kodrati pun tidak cukup dapat diandalkan untuk orang menunjukkan sesuatu yang berkenan di hati Yesus. Itu yang terjadi dalam kisah ini dengan Marta. Ketika Yesus singgah di rumah Marta dan Maria, segera saja Marta mengungkapkan perhatiannya kepada Yesus dengan menyibukkan diri melayani Yesus. Karena hanya ia seorang yang sibuk sedang Maria tidak, Marta menegur Yesus yang tidak menganjurkan Maria membantu Marta.
Salahkah perbuatan Marta? Apa sebab Yesus tidak menegur Maria, sebaliknya malah menegur Marta? Apabila keduanya adalah perbuatan yang ditujukan terhadap Yesus, apa kelebihan perbuatan Maria sehingga mendapat penilaian lebih dari Yesus? Pertanyaan-pertanyaan ini mau tidak mau muncul dari merenungkan bagian ini. Sebenarnya Tuhan Yesus tidak menyalahkan Marta dan menganggap kesibukan melayaninya salah. Pelayanan Marta dapat dianggap baik juga, namun dalam penilaian Yesus tindakan Maria adalah yang terbaik sebab ia memperhatikan hal yang ia perlu.
Kisah ini mendesak kita untuk memeriksa apa yang kita utamakan dalam kita mengikut Yesus. Baik melakukan perbuatan baik demi Yesus maupun memelihara hubungan intim dengan Yesus dalam doa dan perenungan firman, keduanya baik dan penting. Prioritas kita orang modern adalah seperti Marta yang mengutamakan kegiatan. Yesus menginginkan prioritas sebaliknya. Mengapa? Sebab dengan duduk di kaki Yesus dan mendengarkan Yesus, dia adalah ciri seorang murid sejati. Hanya apabila kita selalu lebih dulu mendengarkan suara Yesus kita akan memiliki prioritas hidup yang benar dan mengerti tindakan-tindakan apa harus kita ambil.
Ada banyak kesempatan yang memungkinkan kita untuk datang dan duduk di dekat kaki Yesus. Namun kadang itu bukan yang menjadi prioritas kita. Bisa jadi menurut kita masih ada banyak hal yang harus didahulukan dan diprioritaskan. Maka tak heran kadang ada komentar miring yang muncul, hanya mengingat Tuhan di saat-saat sakit tapi di saat sehat Tuhan dinomorduakan.
Kita sungguh tidak tahu apa yang menyenangkan hati Tuhan kecuali kita selalu memberi telinga bagi suara-Nya. Bagaimana caranya? mari dan duduklah di dekat kaki Yesus!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar