Mat 12:14Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu
dan bersekongkol untuk membunuh Dia.
Mat 12:15Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (12-15b) Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
Mat 12:16Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia,
Mat 12:17supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
Mat 12:18"Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
Mat 12:19Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
Mat 12:20Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
Mat 12:21Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
Mat 12:15Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (12-15b) Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
Mat 12:16Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia,
Mat 12:17supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
Mat 12:18"Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
Mat 12:19Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
Mat 12:20Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
Mat 12:21Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
BELAJAR RENDAH
HATI
Banyak kali alam mengajarkan
kepada kita banyak hal. Kita bisa belajar dari ilmu padi semakin berisi semakin
merunduk dan bukan dari alang-alang semakin tidak berisi semakin menonjolkan
diri. Sekalipun berada dalam keadaan yang paling hina, Kristus tetap
memperlihatkan martabat kemuliaan-Nya. Sebaliknyalah pula, ketika diliputi
dengan segala kehormatan, Ia masih menunjukkan kerendahan hati-Nya. Ketika
perbuatan-perbuatan besar yang Ia lakukan memberi-Nya kesempatan untuk
menonjolkan diri, Ia justru mengosongkan
diri-Nya atau membuat diri-Nya tidak berarti
apa-apa.
Kristus memilih menyendiri
untuk menghindar, bukan dari pekerjaan-Nya, melainkan dari bahaya, sebab saat-Nya belum tiba, Ia menyingkir dari sana. Ia
bisa saja mengamankan diri-Nya dengan mujizat, namun Ia memilih melakukannya
dengan cara biasa, yaitu dengan menyingkir dan menyendiri, karena dalam hal
ini, seperti dalam hal-hal lain, Ia mau tunduk kepada kelemahan-kelemahan yang
tidak mengandung dosa dalam sifat manusia kita. Dalam hal ini Ia merendahkan
diri-Nya sendiri dengan terdorong untuk berbuat apa yang biasa diperbuat oleh
orang yang sungguh tidak berdaya dalam keadaan seperti ini. Dengan demikian Ia
juga ingin memberikan contoh untuk suatu perintah yang disampaikan-Nya sendiri:
"Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota
yang lain." Kristus sudah cukup berkata-kata dan melakukan segalanya
untuk meyakinkan orang-orang Farisi itu, jika mereka memang bisa diyakinkan
dengan akal budi dan mujizat. Namun bukannya menjadi diyakinkan, mereka malah
semakin mengeraskan hati dan menjadi buas, sehingga karena itu Ia meninggalkan
mereka tanpa dapat disembuhkan.
Kristus tidak menyendiri
demi kenyamanan-Nya sendiri, atau mencari-cari alasan untuk meninggalkan
pekerjaan-Nya. Ia masih disibukkan dengan pekerjaan-Nya. Ia malah masih berbuat
kebaikan ketika terpaksa menyingkir supaya bisa menyendiri. Pada titik ini kita
belajar bagaimana harusnya bersikap rendah hati dan meluangkan waktu untuk
menjalin keakraban dengan Tuhan dalam situasi hening. Hanya dengan keheningan
hati, kebeningan jiwa maka orang bisa masuk ke dalam diri sendiri dan semakin
bertumbuh dalam kerendahan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar