Yoh 6:60Sesudah mendengar semuanya itu banyak
dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang
sanggup mendengarkannya?"
Yoh 6:61Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
Yoh 6:62Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
Yoh 6:63Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Yoh 6:64Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
Yoh 6:65Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
Yoh 6:66Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Yoh 6:67Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
Yoh 6:68Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
Yoh 6:69dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
Yoh 6:61Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
Yoh 6:62Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
Yoh 6:63Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Yoh 6:64Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
Yoh 6:65Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
Yoh 6:66Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Yoh 6:67Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
Yoh 6:68Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
Yoh 6:69dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
TUHAN KEPADA SIAPA KAMI AKAN PERGI? ONLY YOU JESUS!
Sepanjang minggu-minggu kemarin, kita disuguhkan
pengajaran Yesus tentang roti hidup. Akan tetapi kisah ini berakhir dengan nada
yang sedih dan murung. Penginjil Yohanes menutup kisah ini dengan menulis
”Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi
mengikut Dia.” Mereka mundur dan tidak lagi mau mengikut Yesus. Sebelumnya ke
mana Yesus pergi, mereka selalu mengikutiNya, bahkan mencari Yesus sampai
ketemu. Namun, agaknya sulit bagi mereka memahami kalimat-kalimat Yesus dan
alasan terbesar ialah karena mereka merasa ditelanjangi saat Yesus berkata perutlah alasan mereka
mencari diri-Nya. Kemungkinan besar itulah yang membuat mereka kesal. Kalau
cuma nggak ngerti,
mereka bisa bertanya. Tetapi, hati kesal agaknya membuat mereka enggan bertanya
lagi. Dan mundur adalah jalan yang mereka ambil. Namun, di tengah banyak murid
yang mundur dan tidak mau mengikuti-Nya lagi, Yesus tidak berusaha menahan para
murid yang masih setia. Dia juga tidak membujuk mereka tetap tinggal.
Sebaliknya, Yesus menantang mereka. Yesus menghadapkan mereka pada
pilihan: ikut Dia atau tidak. Apakah kamu tidak mau pergi juga? Dalam
kalimat tanya ini, Yesus menegaskan bahwa tak ada paksaan apa pun berkaitan
dengan diri-Nya dan menganggap lumrah seandainya para murid tidak lagi
mengikuti-Nya. Yesus seakan memaklumi jika para murid itu pergi
meninggalkan-Nya.
Apakah kamu tidak mau pergi juga? Ada kata ”mau”
yang diletakkan Guru dari Nazaret dalam kalimat ini. Mengikut Yesus
memang lebih berdasarkan kemauan ketimbang kemampuan intelektual
seseorang. Kemauanlah yang memampukan orang menjadi setia. Kemauanlah
yang membuat para rasul untuk berdiri di samping Yesus dan menjanjikan
kesetiaan mereka.
Dan itulah yang dinyatakan Petrus selaku wakil para
murid. Atas pertanyaan Yesus, Petrus menjawab dengan pertanyaan pula: ”Tuhan,
kepada siapakah kami akan pergi?” Di sini Petrus malah menantang Yesus
untuk menjawab pertanyaannya: ”Siapakah yang lebih layak diikuti ketimbang
Engkau, Sang Guru dari Nazaret?”
Kalimat tanya Petrus bukan tanpa alasan. Petrus
menegaskan: ”Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah
percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” Dan karena itu,
Petrus memilih untuk tetap setia, tetap untuk menjadi murid Yesus! Petrus bersama murid
lainnya tidak mau meninggalkan Yesus karena mereka telah percaya dan mencintai
Dia. Bagi mereka Yesus lebih dari segalanya. Oleh karena itu, ketika Yesus
menantang mereka untuk meninggalkan Dia, Petrus menjawab: kepada siapakah kami
akan pergi? Mereka sudah melihat Yesus dengan hati. Karena itu, sekalipun mereka
dikecam mereka tidak mau meninggalkan Dia, walau dicobai mereka akan tetap
setia pada-Nya. Yesus adalah hidup mereka. Perkataan-Nya adalah perkataan hidup
kekal.
Sekarang, Yesus bertanya kepada
kita : “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Pertanyaan itu dialamatkan kepada
kita karena Yesus sendiri melihat bahwa dalam masa kini ada pengikut-Nya yang
semula setia sekarang sudah tidak setia lagi. Tadinya sangat menghormati
kebenaran, sekarang mudah saja merelatifkan kebenaran. Sebelumnya, mau hidup
mempertahankan iman, sekarang lebih baik meninggalkan iman daripada tidak punya
pangkat dan jabatan atau tidak punya banyak uang.Selama ini aktif dalam
kegiatan menolong sesama, terutama orang-orang miskin, sekarang ternyata lebih
mudah menindas daripada menolong sesama.Dengan sikap itu ada orang pelan-pelan
mulai menjauh dari Yesus, tidak mau lagi mendekatkan diri di mana Sabda Tuhan
diwartakan. Orang-orang itu hanya melihat Yesus dalam takaran apa yang bisa dilihat mata bukan
dengan hati lagi.Kalaupun kadang-kadang masih di dengar kata-kata-Nya tetapi
hanya di dengar dengan telinga, tidak meresap sampai di hati.
Apakah
kamu mau meninggalkan aku juga? Tuhan kepada siapa kami akan pergi, hanya Engkau
harapan hidupku. Mari kita semakin mencintai Yesus dengan hati, agar kita tidak
mudah untuk menggadaikan dengan apapun juga yang ada di muka bumi ini, kita memilih
di sini untuk setia, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar