Jumat, 07 Agustus 2015

BACAAN INJIL DAN RENUNGAN: MATIUS 17:14-20, PW ST. DOMINIKUS, SABTU 8 AGUSTUS 2015

Mat 17:14
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
Mat 17:15
katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.
Mat 17:16
Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya."
Mat 17:17
Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
Mat 17:18
Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.
Mat 17:19
Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?"
Mat 17:20
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, ?maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

IMAN BUKAN HIASAN TAPI KEKUATAN JIWA


Injil yang kita renungkan bersama pada hari ini mengisahkan tentang kekecewaan Yesus terhadap murid-muridNya yang tidak mampu untuk menyembuhkan seorang anak yang menderita karena sakit ayan. Yesus mengungkapkan kekecewaanNya dengan menegur para muridNya yang masih kurang percaya. Murid-murid kurang percaya karena mereka sendiri merasa ragu-ragu akan kuasa yang telah diberikan oleh Yesus kepada mereka. Atau dengan kata lain, murid-murid masih kurang percaya diri bila tidak ada Yesus di samping mereka. Inilah sebuah kegagalan iman.
Kegagalan iman para murid ini mengisyaratkan bahwa apa yang mereka lakukan masih bersandar pada kekuatan sendiri dan belum mengandalkan kekuatan Allah yang ada dalam diri mereka. Pada titik ini bolehlah dikatakan bahwa iman masih dilihat sebagai sebuah hiasan dan belum dilihat sebagai sebuah kekuatan jiwa. Yesus sekali menampilkan biji sesawi untuk menunjukkan kekuatan dari iman itu. Bukan karena kekuatan fisik untuk mengalahkan hal-hal yang besar tetapi dengan kekuatan iman hal-hal yang mustahil untuk dilakukan pasti bisa teratasi. Iman itu bertumbuh karena kepercayaan yang kokoh dan senantiasa bersandar pada kekuatan Allah yang berkarya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar