Selasa, 30 Juni 2015

Bacaan Injil dan Renungan: Matius 8:28-34, Rabu, 1 Juli 2015

Mat 8:28
Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu.
Mat 8:29
Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
Mat 8:30
Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan.
Mat 8:31
Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu."
Mat 8:32
Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air.
Mat 8:33
Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu.
Mat 8:34
Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

RENUNGAN
Kita selalu berhadapan dengan banyak pilihan dalam hidup kita sehari-hari. Karena saking banyaknya pilihan, kadang situasi dilematis begitu menguras pikiran kita. Pilihan-pilihan ini  muncul karena keinginan manusia yang tanpa batas dan juga karena soal selera dan kecocokan.
Penginjil Matius dalam warta sabdanya pada hari ini menggambarkan mukjisat yang di adakan Yesus di daerah orang Gadara. Dalam kisah ini juga sebenarnya menggambarkan pilihan dalam hidup. Setelah Yesus  mengusir setan-setan dari kedua  orang yang mendiami pekuburan, orang-orang Gadara dihadapkan pada dua pilihan. Menerima Yesus masuk dalam kota mereka atau menolaknya masuk karena telah menimbulkan kerugian yang begitu besar.  Dalam ending kisah ini disebutkan ternyata orang Gadara lebih memilih untuk menolak Yesus untuk keluar dari daerah mereka. Dan Yesus menghormati pilihan mereka lalu meninggalkan daerah itu dan melanjutkan perjalanan ke Yerusalem.
Bila kita membaca keseluruhan injil, banyak kali akan kita temukan bagaimana antusiasnya orang ketika Yesus akan memasuki kota mereka. Mereka ingin agar Yesus masuk ke kota mereka dan hadir bersama mereka, sampai-sampai  Zakheus harus memanjat sebuah pohon karena begitu antusiasnya untuk melihat Yesus. Ia kemudian memperoleh keselamatan. Wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun harus rela berdesak-desakan untuk menerima Yesus masuk ke kota mereka, oleh imannya dan penyambutannya, Ia disembuhkan. Tetapi orang-orang Gadara justru menolak Yesus. Mereka lebih memilih harta mereka ketimbang Yesus.

Berangkat dari kisah injil hari ini, apa yang menjadi pilihan kita? Tidak bisa untuk kita pungkiri bahwa dalam praktek hidup kita, Tuhan ada juga dalam sebuah pilihan hidup kita. Kemutlakan Tuhan kadang kalah dalam pilihan yang kita jatuhkan. Tuhan tersisih di antara pilihan-pilihan yang lain. Belajar dari kisah injil ini maka hendaknya kita senantiasa memilih kehidupan supaya senantiasa ada keselamatan dan ada kehidupan itu sendiri.  Ini hanya akan kita temukan dalam Yesus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar