Luk 5:34Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?
Luk 5:35Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Luk 5:36Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu.
Luk 5:37Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur.
Luk 5:38Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.
Luk 5:39Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."
PUASA: BERGERAK MENUJU HIDUP BARU
Bagi kita orang Kristiani,
puasa artinya adalah tanda pertobatan, tanda penyangkalan diri, dan tanda kita
mempersatukan sedikit pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib
sebagai silih dosa kita dan demi mendoakan keselamatan dunia. Jadi puasa dan
pantang bagi kita tak pernah terlepas dari doa. Dengan demikian, pantang dan
puasa bagi kita orang Katolik merupakan latihan rohani yang mendekatkan diri
pada Tuhan dan sesama, dan bukan untuk hal lain. Dengan mendekatkan dan
menyatukan diri dengan Tuhan, maka kehendak-Nya menjadi kehendak kita. Dan karena kehendak Tuhan yang terutama adalah
keselamatan dunia, maka melalui puasa dan pantang, kita diundang Tuhan untuk
mengambil bagian dalam karya penyelamatan dunia,dengan cara yang paling
sederhana, yaitu berdoa dan menyatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan
Yesus di kayu salib.
Bacaan injil pada hari ini
berbicara tentang puasa. Ada dua hal yang ditonjolkan oleh penginjil Lukas bagi
kita yaitu kain yang baru dan kantong kulit yang baru. Kantong kulit yang baru
diperlukan karena kantong itu bebas dari semua bekas unsur fermentasi, mis.
sel-sel ragi yang sudah matang. Apabila sari buah anggur yang baru dimasukkan
ke dalam kantong kulit yang lama, maka sari buah itu akan lebih cepat meragi
karena sudah ada sel-sel ragi di dalam kantong kulit yang lama itu. Fermentasi
yang terjadi dengan demikian akan merusak baik sari anggur yang baru maupun
kantong kulitnya (yang akan pecah karena tekanan proses peragian). Untuk
menjaga agar sari buah anggur "tetap manis", maka sari buah tersebut
harus dimasukkan ke dalam suatu wadah baru yang tertutup rapat-rapat. Demikian
pun kain yang baru, akan menjadi cocok dan indah bila tidak ditambalkan ke kain
yang usang.
Demikian pun apa yang
ditekan oleh Yesus tentang puasa melalui dua analogi tadi. Puasa berarti berani
untuk hidup baru yang awali dari sebuah pertobatan. Puasa akan menjadi sia-sia
bila cara hidup yang lama masih kita pertahankan. Yesus mengajak kita untuk
berpikir visioner, melihat dan membaharui diri melalui pantang dan puasa. Puasa
dan pantang yang kita lakukan hendaknya memampukan kita untuk hidup baru. dan
selain itu Puasa hendaknya menghasilkan buah-buah yang manis yaitu pembaharuan
diri melalui pertobatan, kehidupan doa yang tulus, berbagi dengan sesama. Bila
ini belum dilakukan maka itu ibaratnya
anggur yang baru disimpan dalam kantong yang lama, akan merusak kantong itu sendiri,
akan merusak kehidupan itu sendiri.